Senin, 20 Februari 2012

Cara Mengawinkan Burung Murai Batu

Cara Mengawinkan Burung Murai Batu


Budidaya Burung - Sebelum menjodohkan dan mengawinkan burung murai batu, hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah memilih indukan Jantan dan Betina yang berkualitas. Ukuran tentang kualitas dapat bermacam-macam alasan dan motivasi serta tujuan mengembang-biakan burung tersebut. Tapi sebagai dasar utama pemilihan indukan yang berkualitas adalah melihat dari gen indukan.
  • Memilih indukan jantan, pilih yang sehat, tidak cacat fisik dan gacor dengan perkiraan usia di atas 2 tahun.
  • Memilih indukan betina, pilih yang usia di atas 1 tahun, mulus dan sudah mau bunyi kalau didekatkan dengan murai batu jantan.
  • Pilihlah jantan dan betina yang jinak, dalam arti tidak takut lagi dengan manusia. Soal asal murai batu, pilih sesuai keinginan Anda.


Proses penjodohan.                                                                                                                                                                             
  • Agar proses penjodohan lebih mudah, siapkan betina lebih dari 1 ekor, dekatkan dengan pejantan yang telah diseleksi, baik dari kualitas suara, katuranggan maupun prestasinya. Bila sudah ada yang tampak rajin bunyi, ngeleper-ngeleper sayapnya sambil ngeriwik, itu pertanda si betina sudah birahi, pilih betina tersebut, dekatkan dengan pejantan ditempat terpisah selama kurang lebih 3 hari.
  • Masukkan ke dalam sangkar bersekat, atau biasanya disebut kandang jodoh, atau bila tidak ada sangkar bersekat boleh juga mengunakan sangkar biasa yang diletakan berhimpitan.
  • Lakukan pengamatan secara rutin, untuk memastikan jodoh tidaknya indukan pilihan tersebut. Bila sudah terlihat akrab, yakni sering terlihat berhimpitan meski masih dibatasi sekat, baru masukan ke kandang penangkaran.Tanda-tanda penjodohan yang sukses, apabila sepasang indukan sering berduaan, sering kejar-kejaran, tapi bukan saling serang. Sebaliknya bila sang jantan mengejar dan menghajar betina, maka segera pisahkan kembali pasangan tersebut, karna bila dibiarkan bisa berakibat fatal yakni kematian pada sang betina.
  • Lakukan penjodohan alternatif, ulangi kembali penjodohan dari tahap pertama selama 1 minggu, kemudian masukan betina kedalam sangkar kecil dan masukan kedalam kandang besar, sementara itu biarkan sang pejantan bebas didalam kandang penangkaran dan merasa lebih berkuasa, langkah ini juga bertujuan mengurangi birahi pejantan.
  • Ganti pasangan bila tidak mau jodoh, ini merupakan alternatif terakhir dan mutlak dilakukan, yakni bila pasangan tersebut tetap tidak bisa jodoh, ganti betina dengan betina baru. Lakukan langkah-langkah penjodohan mulai dari awal sambil diamati perkembangannya.
  • Setelah proses ini berjalan dengan baik dan terjadi kemajuan satu sama lain, tempatkan sangkar lebih dekat lagi. Misalnya persempit jarak sangkar. Biasanya kalo kedua burung sudah saling cocok, Individu Jantan akan memperlihatkan bahasa tubuh, seperti mengibas-kibaskan ekornya dan menampilkan suara yang merdu untuk menarik perhatian individu betina. Jika reaksi indukan betina hanya berdiam diri di atas tangkringan saja, itu menandakan ia belum siap untuk kawin. Proses ini membutuhkan kesabaran. Jika reaksi indukan betina mengambil posisi membungkuk dan melebarkan kedua sayapnya, itu menandakan ia sudah benar-benar siap untuk kawin.
  • Jika sudah terlihat saling tertarik segera masukkan kedua indukan dalam kandang penangkaran yang besar. Keluarkan betina dari dalam sangkar, sedangkan indukan Jantan usahakan masih didalam sangkar yang digantung di dalam kandang besar. Biarkan proses penjodohan ini berlanjut sampai indukan Betina benar-benar siap untuk dikawinkan. Biasanya indukan betina akan sering hinggap disekitar sangkar indukan Jantan.
  • Setelah fase penjodohan memperlihatkan kemajuan yang baik, Anda tidak perlu khawatir untuk mengeluarkan indukan Jantan dari sangkar gantung.
  • Jika burung telah ditempatkan bersama-sama, mereka akan cepat melakukan aktifitas perkawinan. Setelah ini berlangsung, indukan betina akan membangun sarangnya dalam waktu sehari dan akan mulai bertelur pertama kali setelah hari-hari berikutnya. Telur pertama, kedua dan ketiga biasanya merupakan telur yang tidak berproduksi/tidak menetas (infertilitas).(sumber indobird)

Cara Budidaya Ikan Patin

Cara Budidaya Ikan Patin

Ikan patin merupakan jenis ikan air tawar yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Produknya termasuk unggulan sehingga banyak peternak yang mencoba usaha budidaya ikan patin ini. Tekstur daging ikan patin ini memiliki banyak lemak dan agak basah namun tidak memiliki banyak duri. Harga ikan patin di pasaran cenderung stabil sehingga usaha budidaya ikan patin ini cukup menjanjikan dan berpotensi menghasilkan pendapatan besar.
Proses Pembenihan Pada Budidaya Ikan Patin
Kegiatan pembenihan ikan patin merupakan upaya untuk menghasilkan benih pada ukuran tertentu sehingga yang dihasilkan adalah benih yang dihasilkan setelah masa pendederan. Proses penting yang harus dilalui pada budidaya ikan patin. Setiap tahapan pada budidaya ikan patin bisa dijadikan bisnis tersendiri.
Pada tahap pembenihan misalnya, peternak bisa mencoba budidaya ikan patin hanya dalam tahap ini lalu langsung menjual benihnya pada mereka yang membutuhkan benih-benih berkualitas. Tentunya harga yang dipatok berbeda dengan ikan patin yang sudah dewasa dan siap dikonsumsi.
Untuk memulai budidaya ikan patin, Anda bisa mendapatkan benih ikan dari hasil tangkapaan di perairan umum maupun membeli dari Balai Pemeliharaan Ikan Air Tawar di Jawa Barat. Benih-benih ini biasanya dikumpulkan dalam satu wadah dan dirawat selama kurang lebih dua minggu. Proses inilah yang membutuhkan kehati-hatian.
Langkah mudah budidaya ikan patin
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya ikan patin adalah kualitas air, apabila air dalam penampungan sudah mulai kotor, gantilah dengan air bersih dan hindarkan dari sengatan matahari. Benih ikan patin ini akan siap ditebar ketika sudah dipindahkan dan dipelihara terlebih dahulu di dalam jaring. Hal ini dimaksudkan agar benih ikan patin mampu berdadaptasi dengan lingkungan barunya. Budidaya ikan patin ini memang perlu perhatian yang besar.
Ciri-ciri induk patin yang sehat dan siap dipijahkan adalah sebagai berikut :
  • Proses Pembenihan Pada Budidaya Ikan Patin – Induk Betina
  • Berumur tiga tahun
  • Ukuran anatara 1.5 – 2 kilogram
  • Perut membesar ke arah anus
  • Perut terasa empuk dan halus saat diraba
  • Kloaka membengkak dan berwarna merah tua
  • Kulit pada bagian perut lembek dan tipis
  • Ketika kloaka ditekan maka akan keluar beberapa butir telur dengan bentuk bundar yang besarnya seragam.
  • Proses Pembenihan Pada Budidaya Ikan Patin – Induk Jantan
  • Berumur dua tahun
  • Ukuran 1.5 – 2 kilogram
  • Kulit perut lembek dan tipis
  • Bila diurut akan keluar cairan sperma berwarna putih
  • Kelamin membengkak dan berwarna merah tua.
Proses Pembesaran Budidaya Ikan Patin
Pembesaran ikan patin dapat dilakukan di kolam, di jala apung baik dengan sistem pen maupun dalam karamba. Berikut penjelasannya:
Pembesaran ikan patin di kolam dapat dilakukan melalui sistem monokultur maupun polikultur.
Pembesaran ikan patin di jala apung sebaiknya memerhatikan lokasi pemeliharaan, bagaimana cara menggunakan jala apung, bagaimana kondisi perairan dan kualitas airnya serta proses pembesarannya.
Pada pembesaran ikan patin, sistem yang perlu diperhatikan pemilihan lokasi, kualitas air, penebaran benih dan pemberian pakan serta pengontrolan.
Pada pembesaran ikan patin di karamba yang perlu diperhatikan adalah masalah pemilihan lokasi, penebaran benih, pemberiaan pakan tambahan, pengontrolan dan pemanenan.
Proses Panen Budidaya Ikan Patin
Pastikan ikan patin tidak terkoyak siripnya ketika Anda mengangkatnya dari kolam pembesaran. Ikan patin yang terkoyak siripnya akan mengalami penurunan harga sehingga tak laku di pasaran. Budidaya ikan patin juga membutuhkan kehati-hatian yang lebih detail.
Ketika budidaya ikan patin Anda sudah mulai membuahkan hasil, jangan gunakan jala yang besar dan kasar untuk menangkap ikan patin karena akan menyakiti dan merusak tubuh ikan patin. Sebaiknya gunakan serok dengan jala yang halus. Pilihlah ikan patin yang benar-benar siap panen sehingga hasil yang Anda dapatkan pun maksimal.
Pengemasan dalam Budidaya Ikan Patin
Pengemasan benih ikan patin harus dapat menjamin keselamatan benih selama pengangkutan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan benih ikan patin ketika Anda mulai berbisnis budidaya ikan patin yaitu:
Sediakan kantong plastik sesuai kebutuhan. Setiap kantong dibuat rangkap untuk menghindari kebocoran.
Benih ikan yang telah dipuasakan selama 18 jam ditangkap dengan serokan halus kemudian dimasukan kedalam kantong plastik tadi.
Satu persatu kantong diisi dengan oksigen murni (perbandingan air ksigen = 1:2). Setelah itu segera diikat dengan karet gelang rangkap.
Kantong-kantong plastik berisi benih dimasukkan kedalam kardus.
Lama pengangkutan. Benih ikan patin dapat diangkut selama 10 jam dengan tingkat kelangsungan hidup mencapai 98,67%.
Tips Budidaya Ikan Patin Secara umum, kegiatan budidaya ikan patin terdiri dari dua kegiatan yakni pembenihan dan pembesaran. Kegiatan pembenihan ikan patin masih tergolong sesuatu yang jarang diketahui sebab selama ini masyarakat lebih memilih mengambil benih ikan patin di sungai, waduk atau situ. Proses pembenihan sendiri adalah upaya menghasilkan bibit ikan dengan ukuran yang diinginkan. Hasil akhirnya berupa benih ikan yang telah melalui proses pendederan. Jika ditarik dalam urutan garis besar maka kegiatan pembenihan meliputi: 
  1. Memilih indukan yang siap diijah
  2. Menyiapkan hormon atau kelenjar hipofise yang bersumber dari ikan donor, yakni jenis ikan mars.
  3. Induce breeding atau proses kawin suntik
  4. Striping atau kegiatan pengurutan.
  5. Proses penetasan larva.
  6. Proses pendederan.
  7. Proses pemanenan
(sumber caraberternak)

Sabtu, 18 Februari 2012

Meraup Untung Dari Rumah Makan Bebek Sari Rempah


Meraup Untung Dari Rumah Makan Bebek Sari Rempah

Rasanya kini tak perlu enggan lagi menyantap menu masakan bebek. Banyak anggapan bahwa daging bebek identik dengan rasa amis serta memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Namun, kini ada masakan bebek dengan sensasi rasa yang menggoda selera makan di Rumah Makan Bebek Sari Rempah Jalan DI Panjaitan 47B Semarang.

Ya, begitu mencicipi daging bebek Sari Rempah bisa dipastikan rasa amis akan hilang. Sebab, untuk mengurangi agar daging bebek tidak amis dan menjadi rendah kolesterol, rumah makan ini memformulasikan bumbu dari beberapa jenis rempah-rempah. Antara lain komposisinya ada kayu manis, pala, kapulaga, cengkeh, jinten, jahe, kencur dan masih banyak lagi.
Pemilik RM Sari Rempah, Prasetyo Sugiarto menuturkan, ada plus minum masakan dari daging bebek ini. Daging bebek mengandung protein yang sangat tinggi, dengan kadar protein 28 persen yang sangat bagus bagi pertumbuhan. Tapi disisi lain, daging bebek memiliki kadar kolesterol yang sangat tinggi serta bau yang amis yang dihasilkan dari lemaknya.
"Dengan aneka jenis rempah yang dimasukkan dalam rebusan daging bebek, hasilnya akan membuat lebih gurih, tidak amis dan rendah kolesterol," paparnya, belum lama ini.
Bau amis dari daging bebek, kata dia, karena kandungan minyak dalam lemaknya. Dengan bumbu rempah itu, membuat lemak bisa terangkat sehingga bau amisnya akan hilang.
RM Bebek Sari Rempah ini menyediakan menu masakan aneka bebek. Seperti, bebek goreng, bebek penyet, ayam goreng. Harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau mulai Rp 16.000-17.000 per porsi.
Untuk tahap pertama, dalam sehari Prasetyo optimistis setiap harinya akan menghabiskan 100-150 ekor bebek atau 400-600 porsi bebek. Daging bebek didatangkan dari supplier yang peternakannya terdapat di daerah Trengguli.
"Saat masyarakat sudah jenuh dengan bebek goreng, saya ingin menghadirkan sesuatu yang baru yakni bebek penyet sebagai menu utama. Saya percaya akan banyak orang yang suka, karena bebek penyet kami beda dari yang lain," katanya.(sumber suaramerdeka)

Jumat, 17 Februari 2012

Cara Membedakan LoveBird Jantan Dengan Betina


Cara Membedakan LoveBird Jantan Dengan Betina

Cara Membedakan Jenis Kelamin - Pada jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan jenis kelamin berdasarkan penampilan luar 
yang spesifik maka akan sulit untuk membedakan mana yang betina dan mana yang jantan. Dalam kasus seperti ini maka ada beberapa cara untuk membedakan lovebird jantan dan lovebird betina. Berikut ini adalah cara untuk membedakan jenis kelamin burung lovebird.
  • Dilihat Dari Segi Fisik
Lovebird / Lakbet betina cenderung memiliki tubuh yang kekar dan lebih berat. Namun kriteria ini tidak mutlak sifatnya. Maksud tidak mutlak disini adalah tergantung seberapa sering kita memberi pakan kepada burung lovebird ini. Yang jelas burung akan cenderung kurus kalau kita tidak menerapkan cara yang benar dalam mengurusnya.
  • Dilihat Dari Warna Fisik
Lovebird / Lakbet jantan mempunyai warna yang terang dari lovebird betina. Meskipun hal itu tidak selalu benar karena warna bulu juga tergantung pada makanan, iklim dan variasi geografis.
Dilihat Dari Cara Bertengger
Lovebird / Lakbet betina jika bertengger yaitu jarak antar kaki akan lebih melebar jika dibandingkan dengan lovebird jantan 
  • Dilihat Dari Bentuk Ekor
Lovebird betina mempunyai ekor dengan bentuk ekor merata sedangkan lovebird jantan mempunyai ekor yang berbentuk agak meruncing
  • Dilihat Dari Cara Membangun Sarang
Kegiatan membangun sarang akan lebih aktif dilakukan oleh lovebird betina ketimbang jantan. Disaat dua burung lovebird (betina & jantan) menggigit-gigit batang kayu  maka lovebird betina akan mengambil kulit kayu dan mengumpulkannya untuk membuat sarang, sedangkan lovebird jantan hanya menyuapi kulit kayu saja dan memberikannya kepada si lovebird betina. Namun hal itu juga tidak mutlak karena ada lovebird jantan yang juga aktif mengumpulkan bahan untuk membuat sarang.
  • Perabaan Pada Tulang Pubis (Supit Urang)
Lovebird memiliki dua tulang pubis pada bagian pinggulnya. Pada musim berkembang biak, tulang pubis betina akan menjadi lebih elastis dan jarak antara kedua tulang pubis tersebut akan melebar karena pengaruh hormon. Keadaan tersebut dapat kita rasakan dengan melakukan perabaan oleh tangan. Pada lovebird jantan, jarak antar dua tulang pubis tersebut menyempit.
  • Pemerikasaan Dengan Menggunakan Sebuah Alat
Bagi seorang dokter hewan biasanya akan melakukan cara ini yaitu menggunakan alat laparoscopy untuk membedakan jenis kelamin lovebird tersebut. Sebelum menggunakan alat yang satu ini burung lovebird akan dibius terlebih dahulu sebelum dilakukannya pemeriksaan. Setelah itu maka akan dilakukanlah operasi kecil pada bagian kiri tubuh burung diantara tulang rusuk, tulang paha dan tulang punggung. Dari bagian yang di operasi itu dimasukkanlah alat laparoscopy untuk melihat ada tidaknya ovary atau indung telur. Jika ada ovary maka lovebird tersebut dipastikan adalah betina. Untuk cara ini hanya bisa dilakukan jika burung sudah dewasa.
  • Pemeriksaan Dengan Tes DNA
Cara lain untuk mengetahui jenis kelamin lovebird adalah dengan menguji DNA yang dapat kita peroleh dari darah atau bulu burung. Setelah DNA di ekstrak dengan sebuah larutan tertentu dilakukanlah proses yang lebih lanjut lagi. Lalu hasilnya dipotret dengan Polaroid. Jika hasil potret bisa terlihat adanya dua pita maka bisa kita pastikan bahwa lovebird tersebut adalah berjenis kelamin betina. Sebaliknya jika yang terlihat hanya satu pita berarti lovebird tersebut jantan. Cara ini dianggap lebih cepat dan hasilnya lebih akurat. Namun sayangnya biaya uji DNA ini masih tergolong sangat mahal. Selain itu di Indonesia sendiri belum banyak laboratorium yang menawarkan jasa tes DNA ini.(sumber blog-cilik)

Tips Meningkatkan Produktivitas Ayam Kampung


Tips Meningkatkan Produktivitas Ayam Kampung

Tips Beternak Ayam - Beternak Ayam Kampung menghasilkan keuntungan yang cukup menggiurkan sehingga membuat banyak pihak tergoda untuk mencoba menjalankan bisnis ini. Banyak para Peternak mempermasalahkan rendahnya Produktivitas Ayam Kampung. Karena banyak para peternak masih menggunakan pola pemeliharan yang masih Tradisional. Dalam pola pemeliharaan ayam kampung secara tradisional , dengan mudah bisa dihitung berapa produktivitas ayam kampung dalam satu tahun. Dalam pemeliharaan ayam kampung tradisional, induk ayam akan bertelur, mengerami telur, dan memelihara anak-anaknya sampai siap disapih. Anggaplah ayam bertelur 15 butir pada satu periode, jika ia bertelur tiap hari diperlukan waku 15 hari, pada kenyataannya jarang yang setiap hari. Waktu mengerami telur ayam memerlukan 21 hari dan kemudian rata-rata memelihara anaknya sekitar 105 hari, maka waktu yang diperlukan adalah 15+21+105 = 141 hari. Walaupun demikian, ternak ini memiliki potensi yang cukup besar dalam mendukung ekonomi dan konsumsi protein hewani masyarakat. Untuk menjadikan ayam kampung ini sebagai ternak komersial, maka produksinya perlu ditingkatkan.

 Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ternak ayam kampung :
  • Penanganan khusus pada anak dan induk
Tujuannya untuk mempercepat atau melipatgandakan perkembangbiakannya. Penanganan khusus pada anak ayam adalah dengan melakukan penyapihan lebih awal. Anak ayam harus disapih pada umur 1 hari atau pada umur 1 bulan, karena pada saat umur 1 bulan anak ayam sudah dapat mencari makan sendiri.
Jika penyapihan dilakukan pada saat umur 1 hari, maka harus dipelihara dalam kandang khusus (box), diberi makanan bergizi dan pemanas (induk buatan) dan jangan lupa divaksinasi. Dengan penyapihan lebih awal ini seekor induk dapat berproduksi lebih banyak daripada dibiarkan mengasuh terus anaknya. Jika dibiarkan mengasuh terus anaknya, induk hanya akan berproduksi setiap 2-3 bulan sekali (4-6 kali dalam setahun.
Perlakuan khusus terhadap induk adalah perlakuan yang diberikan kepada induk yang disapih, baik dari telurnya maupun dari anak-anaknya. Induk yang disapih dengan anaknya atau yang telurnya diambil (tidak dibiarkan mengerami) ditangkap dan dimandikan setiap pagi hari selama 3-4 hari dan diberikan makanan yang lebih bergizi, bila perlu dikurung bersama pejantan. maksud perlakuan ini adalah untuk menurunkan suhu tubuhnya, yang pada saat mengerami telur atau saat mengasuh anaknya, suhu tubuh tinggi. Ini diperlukan untuk memberikan kehangatan baik pada telur yang dierami maupun anak yang diasuh.
Dengan menurunkan suhu tubuh maka sikap mengeram atau mengasuh anak akan berkurang bahkan hilang. Apalagi bila dirangsang dengan makanan bergizi dan pejantan, maka proses peneluran akan lebih cepat timbul. Biasanya induk yang diperlakukan demikian akan bertelur kembali setelah 7-10 hari dari saat perlakuan.
Dengan melaksanakan keempat tindakan tersebut diatas secara utuh diharapkan ayam kampung akan memberikan nilai tambah yang cukup besar dalam mendukung ekonomi keluarga maupun konsumsi protein hewani keluarga dapat lebih tercapai.
  • Pakan dan Nutrisi
Pemberian pakan merupakan bagian penting dalam usaha peternakan ayam kampung petelur. Pakan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan untuk produksi telur. Untuk itu secara nutrisi harus memenuhi semua yang dibutuhkan. Paling tidak ada 6 kelompok nutrisi yang harus terpenuhi di dalam pakan ayam. Keenam kelompok nutrisi tersebut adalah sebagai berikut. 1. Air. Biasanya ayam mengkonsumsi air sebanyak 2 – 2,5 gram air untuk setiap pakan yang dikonsumsi selama masa awal dan pertumbuhan. Pada masa bertelur (petelur), ayam meminum sebanyak 1,5 – 2 gram air untuk setiap gram pakan yang dikonsumsi. Karena rata-rata ransum ayam yang diberikan mengandung tidak lebih dari 10% air maka penyediaan air minum yang bersih mutlak diberikan secara ad libitum. 2. Protein. Protein merupakan nutrisi utama yang dibutuhkan bagi ayam kampung petelur. Rata-rata kebutuhan protein untuk petelur adalah berkisar antara 16 – 17%. Selain secara kuantitatif, protein pakan juga harus mengandung asam amino yang lengkap, terutama asam amino esensial, yaitu yang tidak dapat disintesis di dalam tubuh ayam. 3. Karbohidrat. Fungsi utama karbohidrat dalam pakan ayam adalah sebagai sumber energy. Biji-bijian sereal dan turunannya merupakan sumber karbohidrat yang baik. 4. Lemak. Ayam petelur memerlukan asam lemak esensial seperti asam linoleat. Selain itu lemak juga menyumbangkan energy bagi ternak. Pada umumya bahan pakan seperti dedak mengandung 2,5% lemak. 5. Mineral. Mineral penting bagi ayam petelur terutama adalah kalsium (Ca), Fosfor (P), Natrium (Na), Magnesium (Mg) dan lain-lain. Mineral-mineral tersebut penting karena terkait dengan pembentukan telur. 6. Vitamin. Vitamin pada umumnya berperan sebagai ko-enzim dan regulator metabolism. Pakan yang defisiensi vitamin akan menurunkan produktivitas telur. Jenis pakan dapat dikelompokkan menjadi 3 tipe berdasarkan periode umur ayam, yaitu: 1. Pakan starter, yaitu pakan yang diberikan untuk DOC hingga berumur 8 minggu dan dalam bentuk remahan (mash). 2. Pakan grower, yaitru diberikan kepada ayam berumur 8 – 20 minggu atau hingga mulai bertelur. 3. Pakan layer, yaitu diberikan untuk ayam periode bertelur.
  • Melakukan Kawin Silang Ayam
Indonesia memiliki berbagai jenis ayam kampung atau ayam buras, misalnya saja ayam kedu, ayam nunukan, ayam pelung dan lain sebagainya. Setiap jenis ayam tersebut memiliki karakter dan kelebihan masing-masing. Misalnya saja ayam pelung yang memiliki kelebihan dari ukuran badan sehingga cocok dijadikan bibit ayam kampung pedaging, ayam arab memiliki kelebihan dalam hal produktivitas telur. Persilangan berbagai macam jenis ayam kampung tersebut dilakukan untuk mendapatkan keturunan yang unggul seperti yang dikehendaki dan bernilai ekonomis tinggi.
  •  Vaksinasi ND secara teratur
Sudah umum diketahui bahwa penyakit tetelo/ sampar/ New Castle Disease (ND) merupakan momok utama penyebab kematian ayam kampung.Penyakit ini biasanya terjadi pada saat pergantian musim, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. Karena disebabkan oleh virus, satu-satunya cara untuk menghindarkan ayam dari serangan penyakit ini adalah dengan menciptakan kekebalan pada tubuhnya, denganmelakukan vaksinasi ND secara teratur.
Vaksinasi ND sebaiknya dilaksanakan dengan program 4 4 3 3, artinya ayam mulai divaksin ND pada umur 4 hari dengan cara tetes mata atau hidung memakai vaksin strain F. Setelah itu diulang kembali pada umur 4 minggu dengan cara tetes mata/hidung, tetapi bila memungkinkan untuk disuntik dapat saja dilakukan penyuntikan pada otot dada atau paha.
Kemudian divaksin kembali (revaksinasi) pada umur 3 bulan dengan cara disuntik menggunakan vaksin strain K dan diulang setiap 3 bulan sekali. Tanpa melaksanakan vaksinasi ND secara teratur, ayam kampung yang dipelihara tidak dapat hidup seperti yang diharapkan terutama pada anak-anaknya (antara 1-30 hari).
  • Pengendalian Penyakit
Wabah penyakit yang melanda ayam kampung secara tahunan adalah problem yang terus berulang dihadapi peternak tradisional. Pengendalian penyakit menjadi penting dan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat produksi. Salah satu contoh upaya pengendalian penyakit ayam adalah dengan melakukan vaksinasi ayam sebagai langkah pencegahan. Selain itu pemahaman akan berbagai macam penyakit dan langkah pengendalian merupakan hal yang sangat penting. Tidak hanya itu biosecurity juga perlu diterapkan di dalam meningkatkan produktivitas ayam kampung.
  • Manajemen Pemeliharaan
Dalam usaha peternakan ayam kampung dengan tujuan untuk menghasilkan telur, yang penting diperhatikan adalah perihal manajemen. Manajemen ini meliputi pemberian pakan dan minum, kebersihan dan kesehatan kandang, pemanenan dan pemasaran. Manajemen pakan dan minum harus memperhatikan pula kebutuhan nutrisi ayam petelur. Air dan pakan yang diberikan secara ad libitum agar terjamin kebutuhan nutrisinya. Kecukupan akan pakan menghidarkan ayam dari stress dan terjaganya produksi telurnya. Kebersihan dan kesehatan kandang akan membawa ayam pada kondisi nyaman sehingga menhindari stress. Kandang dan lingkungannya yang bersih juga menghidari adanya kontaminasi mikroba, serangan hama dan penyakit ternak. Pemanenan telur yang dihasilkan harus segera untuk menghindari telur kotor akibat tercampur feses atau sisa-sisa pakan pada kandang. Hal ini untuk menjamin mutu telur yang dihasilkan. Namun demikian, pemanenan tidak juga harus terlalu sering karena dapat menyebabkan ayam stress.
  • Beri makanan tambahan

Ayam kampung memeng dapat mencari makan sendiri bila dilepas di pekarangan atau tempat-tempat lain. Tetapi makanan yang diperolehnya ini belum tentu mencukupi kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang lebih baik, sehingga pertumbuhan, kesehatan dan produksinyapun akan berpengaruh. untuk itu, untuk mendapatkan ayam  kampung yang sehat, cepat besar dan mampu berproduksi optimal diperlukan makanan tambahan.

Makanan tambahan ini dapat saja berupa hasil atau limbah pertanian seperti jagung, ketela, gabah, dedak bahkan limbah dapur atau makanan sisa dapat diberikan, asalkan cukup bergizi. Pemberian makanan tambahan ini sebaiknya dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Maksud diberikan pagi hari saat ayam akan mengembara mencari makan, agar tubuhnya cukup kuat, memiliki tenaga/energi, sehingga akan lebih kuat dan lincah baik dalam mencari makan maupun bahaya yang mungkin dihadapi.

Sedangkan pemberian pada sore hari, yakni pada saat ayam akan tidur maksudnya adalah untuk melengkapi kekurangan makanan yang diperoleh selama pengembaraannya. Makanan ini diperlukan untuk proses pertumbuhan maupun produksinya.(berbagai sumber)

Selasa, 07 Februari 2012

Cara Beternak Burung Walet

Budidaya Burung Walet

Walet adalah salah satu jenis burung sangat istimewa. Liur burung walet atau sering disebut sarang burung walet berharga mahal. Banyak gedung walet dibangun untuk tempat bersarang burung walet. Banyak orang  tertarik budidaya walet. Mereka berharap dapat hasil melimpah dengan panen sarang walet. Sarang walet adalah komoditas ekspor. 

CARA BUDIDAYA WALET
Dalam budidaya walet dibutuhkan beberapa persyaratan agar burung mau datang dan membuat sarang. Berikut ini beberapa persyaratan yang diperlukan :
  • Lokasi ideal berada di dataran rendah hingga dataran tinggi (ketinggian maksimal 1.000 meter dari permukaan laut).
  • Lokasi budidaya harus tenang, tidak terganggu oleh keramaian atau aktivitas manusia, dan polusi suara (suara kendaraan, mesin pabrik besar, dan sejenisnya).
  • Usahakan lokasi budidaya aman dari gangguan binatang predator.
  • Lokasi yang tepat untuk budidaya walet antara lain persawahan, padang rumput, hutan terbuka, kawasan pesisir, tepi danau, pinggir sungai, dan rawa-rawa.
Persiapan sarana dan prasarana
Gedung / bangunan yang akan dijadikan sarang walet harus memiliki suhu dan kelembaban yang mirip dengan goa-goa alami, dengan suhu 24 – 26 derajat Celcius dan kelembaban 80 – 95%. Pengaturan suhu dan kelembaban bisa dilakukan dengan cara :
  • Melapisi plafon dengan sekam setebal 20 cm.
  • Membuat saluran-saluran air atau kolam di dalam gedung.
  • Menggunakan ventilasi udara dari pipa berbentuk “L”, yang diberi lubang-lubang berdiameter 4 cm, dan jarak antar-lubang masing-masing 5 meter.
  • Menutup rapat-rapat pintu, jendela, dan lubang-lubang yangtidak terpakai.
  • Pada lubang keluar-masuk diberi penghalang sinar berbentuk corong dari goni (bisa juga menggunakan kain hitam) agar keadaan di dalam gedung lebih gelap.
Konstruksi bangunan yang digunakan
Pada umumnya rumah walet berbentuk seperti sebuah bangunan gedung yang besar dan tinggi. Luasnya bervariasi, tergantung kebutuhan dan keadaan. Bangungan tidak boleh berdekatan dengan pohon yang lebih tinggi atau menutup bangunan tersebut. Tembok bangunan dibuat dari dinding yang diplester, yang dibuat dari campuran pasir, kapur dan semen dengan perbandingan 3 : 2 : 1. Bahan-bahan ini sangat membantu dalam mengendalikan suhu dan kelembaban udara ideal.

Persyaratan lingkungan lokasi kandang adalah:
  • Dataran rendah dgn ketinggian maksimum 1000 m dpl.
  • Daerah yg jauh dr jangkauan pengaruh kemajuan teknologi & perkembangan masyarakat.
  • Daerah yg jauh dr gangguan burung-burung buas pemakan daging.
  • Persawahan, padang rumput, hutan-hutan terbuka, pantai, danau, sungai, rawa-rawa merupakan daerah yg paling tepat.
Bagian terpenting dari konstruksi bangunan ini adalah keberadaan roving room atau tempat untuk berputar-putar dan resting room yaitu tempat untuk beristirahat.Lubang untuk pintu masuk dan keluar berukuran 20 x 35 cm, yang dibuat di bagian atas dinding. Jumlah pintu dibuat sesuai dengan kebutuhan dan / atau kondisi bangunan. Perlu diingat, letak pintu jangan menghadap ke timur karena walet biasanya jarang mau masuk. Lubang dinding dicat dengan warna hitam.

Persiapan bibit dan indukan

Jika bangunan sudah disiapkan, dan memenuhi persyararatan lokasi ideal sebagaimana dijelaskan di atas, ada dua materi yang harus segera didatangkan, yaitu burung seriti dan telur walet. Burung seriti berfungsi untuk menetaskan telur-telur walet. Anda bisa memperoleh telur walet dari para pembudidaya walet ketika sedang memanen sarang burung.
Panen sarang burung biasanya dilakukan setelah ribuan walet membangun sarangnya dan masing-masing induk betina bertelur sebanyak 2 butir. Karena yang dipanen hanya sarang walet, pembudidaya biasanya akan membuang telur-telurnya. Istilah ini biasa disebut sebagai “panen buang telur”.
Nah, telur-telur inilah yang bisa Anda beli untuk dierami oleh burung seriti. Dengan demikian, Anda harus mengundang burung seriti agar mau masuk ke bangunan. Cara mengundangnya melalui pemutaran audio uara burung walet atau seriti, baik melalui pemutar mp3 maupun perangkat audio CD. Pemutaran audio sebaiknya dilakukan pada pukul 16.00 hingga 18.00. Sebab, saat itulah kawanan burung seriti akan beristirahat usai mencari makanan.
Begitu diputarkan rekaman audio tersebut, tidak lama kemudian akan datang rombongan burung seriti, atau bisa juga kawanan walet, yang terlihat berputar-putar di sekitar lokasi suara tersebut.

 

Pemilihan telur walet
Telur walet yang dipanen bisa dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan warnanya, yaitu:
  • Merah muda: ini merupakan telur yang baru dikeluarkan indukan dan masih berusia 0 – 5 hari.
  • Putih kemerahan: telur sudah berusia 6 – 10 hari.
  • Putih pejat kehitaman: telur sudah berusia 10-15 hari, dan sebentar lagi akan menetas.
Perawatan Ternak
Anak burung walet yang baru menetas tidak berbulu dan sangat lemah. Anak walet yang belum mampu makan sendir perlu disuapi dengan telur semut (kroto segar) tiga kali sehari. Selama 2–3 hari anak walet ini masih memerlukan pemanasan yang stabil dan intensif sehingga tidak perlu dikeluarkan dari mesin tetas. Setelah itu, temperatur boleh diturunkan 1–2 derajat/hari dengan cara membuka lubang udara mesin.
Pada hari ke-10, ketika bulu-bulu mulai tumbuh, anakan walet dipindahkan ke dalam boks khusus yang dilengkapi alat pemanas atau lampu pijar 5-10 Watt yang diletakkan di tengah boks. Setelah umur 4o hari, anakan walet sudah bisa terbang, Inilah saat terbaik untuk memindahkannya ke bangunan / rumah walet.
Setelah berumur 43 hari, anak-anak walet yang sudah siap terbang dibawa ke gedung pada malam hari, kemudian dletakan dalam rak untuk pelepasan. Tinggi rak minimal 2 m dari lantai. Dengan ketinggian ini, anak waket akan dapat terbang pada keesokan harinya dan mengikuti cara terbang walet dewasa.
Sumber Pakan
Burung walet merupakan burung liar yang mencari makan sendiri. Makanannya adalah serangga-serangga kecil yang ada di daerah pesawahan, tanah terbuka, hutan dan pantai/perairan. Untuk mendapatkan sarang walet yang memuaskan, pengelola rumah walet harus menyediakan makanan tambahan terutama untuk musim kemarau. Beberapa cara untuk mengasilkan serangga adalah:
  • budidaya serangga yaitu kutu gaplek dan nyamuk. c. membuat kolam dipekarangan rumah walet.
  • menanam tanaman dengan tumpang sari.
  • menumpuk buah-buah busuk di pekarangan rumah.
  • Membuat kolam di pekarangan dekat bangunan / rumah walet.
Hama dan Penyakit Ternak Burung Walet
  • Tikus - Hama ini memakan telur, anak burung walet bahkan sarangnya. Tikus mendatangkan suara gaduh dan kotoran serta air kencingnya dapat menyebabkan suhu yang tidak nyaman. Cara pencegahan tikus dengan menutup semua lubang, tidak menimbun barang bekas dan kayu-kayu yang akan digunakan untuk sarang tikus.
  • Semut - Semut api dan semut gatal memakan anak walet dan mengganggu burung walet yang sedang bertelur. Cara pemberantasan dengan memberi umpan agar semut-semut yang ada di luar sarang mengerumuninya. Setelah itu semut disiram dengan air panas.
  • Kecoa - Binatang ini memakan sarang burung sehingga tubuhnya cacat, kecil dan tidak sempurna. Cara pemberantasan dengan menyemprot insektisida, menjaga kebersihan dan membuang barang yang tidak diperlukan dibuang agar tidak menjadi tempat persembunyian.
  • Cicak dan Tokekb- Binatang ini memakan telur dan sarang walet. Tokek dapat memakan anak burung walet. Kotorannya dapat mencemari raungan dan suhu yang ditimbulkan mengganggu ketenangan burung walet. Cara pemberantasan dengan diusir, ditangkap sedangkan penanggulangan dengan membuat saluran air di sekitar pagar untuk penghalang, tembok bagian luar dibuat licin dan dicat dan lubang-lubang yang tidak digunakan ditutup.
Masa panen
Sarang burung walet bisa dipanen jika kondisinya sudah memungkinkan untuk dipetik. Untuk melakukan pemetikan diperlukan cara dan ketentuan khusus agar hasilnya bisa memenuhi mutu dan kualitas sarang walet yang baik. Kesalahan dalam pemetikan  akan berakibat fatal, baik terkait dengan kualitas sarang burung, maupun kelangsungan bangunan / rumah walet itu sendiri di mana kawanan walet tak mau lagi kembali ke rumahnya.
Untuk itulah, diperlukan pengetahuan mengenai bagaimana memanen sarang dengan tepat, dan tidak menimbulkan kerugian di lain waktu, dengan mengikuti beberapa pola panen berikut ini:
  • Panen rampasan
    Panen rampasan dilakukan setelah sarang sudah siap dibuat dan akan digunakan untuk bertelur. Sebelum burung bertelur, sarang kita ambil. Keuntungannya adalah waktu panen lebih cepat, kualitas sarang yang bagus, dan total produksi sarang bisa lebih banyak. Kelemahannya, cara ini tidak efektif dalam mengembangbiakan burung walet, karena burung walet yang akan bertelur akan mencoba membangun kembali sarangnya dengan kondisi yang lemah, dan lama-lama membuat produksi sarang menurun (lebh kecil dan tipis), karena tidak mampu memproduksi air liur dengan baik.
  • Panen buang telur
    Panen buang telur dilakukan setelah burung membuat sarang dan meletakan telurnya. Telur ini diambil, lalu dibuang atau diberikan kepada peternak baru seperti dijelaskan sebelumnya. Keuntungan metode ini, dalam setahun bisa panen hingga 4 kali, dengan kualitas sarang yang baik. Kelemahannya, burung walet tidak diberi kesempatan berkembang biak.
  • Panen penetasan
    Panen penetasan adalah sarang dipanen atau dipetik setelah telur menetas dan anak-anaknya sudah bisa terbang sendiri. Kelemahannya, kualitas sarang menjadi rendah karena sudah mulai rusak dan dicemari kotoran burung. Keuntungannya, populasi burung bisa meningkat.(
    peluangusaha-okeomkicau)

Senin, 06 Februari 2012

Perikanan Komoditi Ekspor Menjanjikan di Balikpapan


Perikanan Komoditi Ekspor Menjanjikan di Balikpapan

Di ajang Rapat Koordinasi Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi Daerah (Pepida), Kaltim diminta untuk komoditas ekspor andalannya. Dari sumber daya alam (SDA) yang tidak dapat diperbarui menjadi yang terbarukan.Tujuannya, agar Kaltim tetap memiliki hasil ekspor sekalipun cadangan kekayaan alam telah habis.

“Akan lebih baik lagi kalau bisa memberikan nilai tambah atas bahan mentah yang sudah dihasilkan dari bumi etam,” ujar Wali Kota Rizal Effendi dalam sambutannya, belum lama ini.
Untuk urusan ekspor hingga saat ini, Kaltim masih mengandalkan kekayaan alam. Seperti minyak bumi, hutan hingga batu bara yang kini masih merajai ekspor komoditas. Semuanya merupakan komoditas ekspor berbahan mentah yang mungkin saja bernilai murah dibanding jika diolah menjadi barang setengah jadi.

Dia mengatakan, hal serupa juga terjadi di Balikpapan, yakni masih mengandalkan SDA yang tidak terbarukan. Salah satunya minyak yang membuat kota ini menjadi primadona dan dipenuhi banyak investor. Setelah minyak, giliran hasil hutan berupa kayu dan rotan yang dikelola baru kemudian masuk eranya batubara. Ketiganya, nyaris tidak memberi kontribusi utamanya untuk kesejahteraan masyarakat.
“Contohnya Samboja, hampir menjadi kota mati pasca sumur minyaknya tidak bisa diproduksi lagi. Kalau ini diteruskan, bisa habislah kita. Celaka betul karena tidak bisa menikmati hasil alam sendiri,” ujarnya seraya mengingatkan.

Dari pada terus menerus mengeruk kekayaan alam, Rizal berpendapat, masih ada sektor lain yang potensial. Jika dikembangkan, hasilnya tak kalah dengan industri lain. “Seperti sektor perikanan, sampai sekarang belum banyak dilirik padahal cukup bisa menjanjikan terhadap aktivitas perekonomian termasuk untuk ekspor,” selorohnya.(balikpapanpos)

Tips Memilih Bibit Ayam Petelur


Tips Memilih Bibit Ayam Petelur

Ciri - ciri bibit ayam petelur yang bagus
  • Ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya.
  • Pertumbuhan dan perkembangan normal.
  • Ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya.
  • Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
  • Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
  • Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
  • Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
  • Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
  • Tidak ada letakan tinja diduburnya.
Pemilihan Bibit dan Calon Induk

Penyiapan bibit ayam petelur yang berkreteria baik dalam hal ini tergantung sebagai berikut:
  • Konversi Ransum.
Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yang dihabiskan ayam dalam menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dengan ransum per kilogram telur. Ayam yang baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan telur yang lebih banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam itu makan terlalu banyak dan bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu. Bila bibit ayam mempunyai konversi yang kecil maka bibit itu dapat dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini pada berbagai bibit ayam dan juga dapat diketahui dari lembaran daging yang sering dibagikan pembibit kepada peternak dalam setiap promosi penjualan bibit ayamnya.

  • Produksi Telur.
Produksi telur sudah tentu menjadi perhatian. Dipilih bibit yang dapat memproduksi telur banyak. Tetapi konversi ransum tetap utama sebab ayam yang produksi telurnya tinggi tetapi makannya banyak juga tidak menguntungkan.
Prestasi bibit dilapangan atau dipeternakan.
Apabila kedua hal diatas telah baik maka kemampuan ayam untuk bertelur hanya dalam sebatas kemampuan bibit itu. Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam petelur dapat dilihat pada data di bawah ini.

  • Babcock B-300 v
Berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 270, ransum 1,82 kg/dosin telur.

  • Dekalb Xl-Link
Berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 255-280, ransum 1,8-2,0 kg/dosin telur.

  • Hisex white
Berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89 gram/dosin telur.

  • H & W nick
Berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.

  • Hubbarb leghorn
Berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum 1,8-1,86 kg/dosin telur.

  • Ross white
Berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9 kg/dosin telur.

  • Shaver S 288
Berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.

  • Babcock B 380
Berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275, ransum 1,9 kg/dosin telur.

  • Hisex brown
Berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98 kg/dosin telur.

  • Hubbarb golden cornet
Berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260, ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur.

  • Ross Brown
Berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum 2,0 kg/dosin telur.

  • Shaver star cross 579
Berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265, ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur.

  • Warren sex sal link
Berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280, ransum 2,04 kg/dosin telur.(ternakunggas)

Jumat, 03 Februari 2012

Swasembada Pangan Ikan Diwacanakan


Swasembada Pangan Ikan Diwacanakan

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) menyatakan, swasembada pangan perikanan layak diwacanakan karena meskipun produksi ikan di perairan Indonesia melimpah tetapi negara ini dinilai masih mengimpor ikan dalam jumlah yang banyak.
"Swasembada ikan tidak pernah dibicarakan karena pembangunan republik masih bias daratan," kata Sekretaris Jenderal Kiara Abdul Halim di Jakarta, Selasa (2/4).

Menurut Abdul Halim, meskipun telah terdapat lembaga Kementerian Kelautan dan Perikanan, tetapi semangat kepemimpinan negara yang bias daratan dinilai belum berubah. Padahal, swasembada pangan perikanan di suatu negeri kelautan seperti Indonesia merupakan sesuatu hal yang sangat relevan. "Penting untuk diperhatikan bahwa swasembada bukan cuma urusan peningkatan produksi ikan," katanya.

Ia menyatakan, hal terpenting dalam konsep swasembada pangan perikanan adalah bagaimana menyejahterakan masyarakat perikanan nasional dan menjamin keberlanjutan sumber daya perikanan.

Salah satu upaya yang harus dilakukan, adalah mengurangi ketergantungan pada impor ikan yang dapat mematikan pendapatan masyarakat perikanan khususnya nelayan tradisional. "Dalam konteks itu, perlu masterplan berjangka panjang. Bukan ganti menteri ganti kebijakan. Belum lagi ada embel-embel kepentingan partai politik," kata Abdul Halim.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo dalam sejumlah kesempatan telah menyatakan bahwa dalam upaya melindungi pelaku usaha perikanan dalam negeri sekaligus memenuhi kebutuhan pasokan bahan baku ikan untuk industri, KKP akan memperketat pengawasan importasi ikan hingga ke tingkat distribusi.

Sharif mengemukakan, pengaturan importasi ikan yang ketat dilakukan untuk melindungi komoditas dan produk yang dihasilkan para pelaku usaha perikanan nasional terutama nelayan, pembudidaya, dan industri pengolahan skala kecil dan menengah.

Berdasarkan data KKP, pertumbuhan rata-rata nilai impor hasil perikanan periode 2007-2011 adalah 39,13% per tahun, sedangkan pertumbuhan rata-rata nilai ekspor hasil perikanan pada periode yang sama hanya mencapai 9,72% per tahun.(medanbisnisdaily)

Pakan Frementasi Lebih Cepat Dan Menguntungkan Bagi Peternak Sapi


Pakan Frementasi Lebih Cepat Dan Menguntungkan Bagi Peternak Sapi

Cerita Sukses Peternak - Ternak sapi saat ini prospeknya menjanjikan selain harga daging sapi yang kian meroket juga tekhnik pemeliharaan juga makin maju . Selain pembuatan kandang yang bagus juga pemberian pakannya juga mengalami peningkatan dari segi kualitas. Dulu sapi hanya diberi pakan hijauan saja seperti rumput , jerami dan dedaunan .

Namun saat ini bahan seperti onggok bekas reside Tepung aren , Janggel Jagung sampai kulit kopipun dapat dipergunakan untuk bahan pakan sapi. Selain itu masih ada lagi limbah makanan yang bisa dipergunakan untuk pakan sapi seperti ampas tahu , sedangkan rumput dan jerami tetap di sediakan namun jumlahnya tidak banyak.Sedangkan agar nafsu makan sapi lebih bagus untuk sapi baru disediakan tetes tebu.
“ Dulu orang beternak sapi seperti ini rumput yang saya sediakan cukup banyak dan harus menyediakan gudang rumput. Namun meski saat ini saya memelihara 25 Sapi  namun tidak perlu tenaga banyak cukup hanya 2 orang saja karena kebutuhan rumput tidak begitu bantak “, kata Ir. H. Heru Wijanarko warga desa Bandengan kecamatan kota yang sudah 4 tahunan membuka usaha peternakan sapi pada Warta Demak.
H. Heru mengatakan, sebelum mencoba beternak sapi usaha yang dijalani diantaranya pembuatan minyak nilam , kelapa sawit dan usaha rumahan lainnya. Melihat daging sapi yang mempunyai nilai jual tinggi iapun kemudian mencoba membuka usaha baru ternak sapi. Awalnya ia mencoba beternak sapi maksimal 10 ekor setiap periodenya , karena cukup prospektif kini iapun berani menambah hingga 25 ekor. Bibit-bibit sapi asalan ia peroleh dari desa-desa sekitar Jepara , selain itu ia juga menerima sapi dari para pengepul di luar kota.
“ Ya untuk usaha penggemukan sapi asalan kita beli berkisar Rp 7,5 juta – Rp 8,5 Juta tergantung kualitas. Setelah kita pelihara dan gemukkan selama 3 – 4 bulan nilai jual sapi akan naik setiap ekornya kita jual bervariasi antara Rp 10 -12,5 juta . Dengan harga itu kita sudah bisa mengantongi keuntungan yang lumayan”, ujar H. Heru.
Mengenai pakan fermentasii ramuannya , selain rumput dan jerami bahan-bahan yangbisa dipergunakan untuk pakan diantaranya jenggel Jagung , onggok , ampas tahu . Bahan-bahan itu dicampur jadi satu lalu ditambah dengan tepung ikan dan bahan fermentasi EM4 ditambah air lalu dimasukkan dalam tong plastic . Setelah itu tong ditutup rapat bagian atas lalu dibiarkan selama 24 jam setelah itu dibuka dan dicampurkan pakan langsung bisa diberikan pada sapi.
Untuk menghemat waktu dan biaya   pembuatan pakan bisa dalam jumlah banyak misalnya 5 – 10 tong pakan untuk persediaan.Setelah jadi pakan pakan itu bisa tahan hingga 4 bulan asal wadahnya ditutup dengan baik. Oleh karena itu dikandang sapinya tersedia puluhan tong-tong plastic yang penuh dengan pakan fermentasi.
“ Keunggulan pakan fermentasi ini adalah dari segi kualitasnya , jika kita beri pakan rumput atau hijaualn lain . Sapi kelihatannya gemuk karena pakan basah terlalu tinggi namun hasil dagingnya kecil. Sebalinya jika kita beri pakan ini meski sapi kelihatan tidak begitu gemuk namun jika ditimbang bobotnya akan lebih tinggi”, papar H. Heru.
Oleh karena itu bagi para peternak tradisional rumahan H. Heri menyarankan untuk beralih ke pakan fermentasi ini selain bahannnya mudah didapatkan juga ongkosnya tidak begitu tinggi dan bisa memanfaatkan limbah hasil pertanian. Seperti onggok misalnya kita hanya menyediakan transport ambil, kulit Kopi juga demikian bahkan jenggel Jagung yang sering dibakar bisa digiling untuk campuran pakan sapi.
Fihaknya dengan tangan terbuka menerima para peternak yang ingin belajar dan ngangsu kawruh tentang pemeliharaan sapi ini. Selain mempelajari tehnik pemeliharan , pembuatan kandang bisa juga melihat bagaimana cara membuat pakan fermentasi . Bahkan ke depan fihaknya akan membuka diri memelihara sapi dengan system plasma dengan warga masyarakat.
“ Saya yakin usaha ternak sapi ini masih prospektif oleh karena itu saya berencana menitipkan sapi pada warga masyarakat dengan system bagi hasil. Melihat kapasitas kandang saya yang tidak muat lagi , tukas H. Heru.(wartademak)

Penyakit Pada Burung Kenari


Penyakit Pada Burung Kenari

Penyakit Ternak - Setiap makhluk hidup tak luput dari suatu penyakit, begitu juga dengan burung kenari. Beberapa teman kerap menanyakan kepada saya bagaimana cara mengatasi kenari yang sakit sekaligus cara menyembuhkan kenari yang sedang sakit. Untuk menjawab pertanyaan tersebut memang tidaklah mudah.

Dalam tulisan ini kami akan mengenalkan tentang penyebab penyakit pada burung kenari. Ternyata penyakit yang menjangkit kenari dapat disebabkan oleh banyak faktor yang secara khusus meliputi:

  • Virus. Penyakit pada kenari yang disebabkan oleh suatu virus mempunyai efek yang sangat signifikan dimana cepat menyebar dan dapat menjangkit burung atau makhluk hidup lainnya. Penyakit kenari yang disebabkan oleh virus antara lain influenza, orithosis dan new castle.
  • Bakteri. Burung kenari pun mampu dihinggapi oleh bakteri-bakteri jahat. Penyakit yang seringkali mengidap kenari yang disebabkan oleh bakteri misalnya saja diare dan TBC.
  • Jamur. Parasit ini biasanya menyerang saluran pernapasan dan bahkan saluran pencernaan. Jamur seringkali menyebabkan pembengkakan pada saluran pernapasan kenari. Jamur pun
mampu menyerang bagian luar seperti kaki dan bagian kelopak mata.
  • Amoeba dan Protozoa. Biasanya berbentuk kista dan menyerang kenari saat masih di dalam telur. Efek yang ditimbulkan pun terbilang akut dimana kenari akan mengalami pendarahan di dalam tubuh.
  • Tungau. Termasuk dari spesies serangga dan tidak tahan panas. Beberapa jenis tungau yang menyerang kenari adalah tungau merah, tungau bulu dan tungau guil. Tungau ini mudah ditemui jika kondisi kandang/sangkar tidak bersih. 
  • Cacing. Sering juga disebut sebagai penyakit cacingan. Jenis-jenis cacing yang mampu menyerang kenari adalah: cacing pita, cacing gelang dan cacing rambut.
  • Kutu. Makhluk kecil ini dapat membuat bulu kenari menjadi rontok dan kenari merasa gatal. Pada dasarnya kutu akan menghisap darah kenari sehingga tergolong organisme parasit.
Untuk mengatasi beberapa penyakit di atas maka diperlukan perhatian dan perawatan yang baik. Perhatian bisa meliputi kecermatan dan intensitas terhadap kondisi burung agar selalu sehat. Perawatan yang baik dapat meliputi kebersihan kandang, pakan yang baik, vitamin dan gizi yang cukup serta penjemuran yang cukup.(sumber budidayanews)

Kamis, 02 Februari 2012

Cara Mengobati Pilek Ayam (SNOT)

Cara Mengobati Pilek Ayam (SNOT)

Penyakit Ternak - Penyakit SNOT atau pilek ada ternak ayam merupakan penyakit yang biasanya menyerang ayam ketika terjadi pergantian musim. Selain ganti musim, serangan pilek ayam biasanya juga menyerang ternak ayam yang dipelihara di kandang yang kondisinya lembab dan dingin.
Penyakit pilek ayam alias SNOT ini disebabkan oleh bakteri haemophilus galloinarum dan dapat  menyerang semua umur ayam terutama menyerang anak ayam.


Pilek ayam dapat menyebar secara cepat melalui makanan, minuman dan udara. Untuk itu untuk mencegah penyebaran penyakit pilek ini, peternak ayam harus segera memindahkan ayam yang sedang sakit ke kandang khusus untuk dikarantina.

Ciri Ayam Terkena Pilek 

Ternak ayam yang terserang pilek ayam atau SNOT akan menunjukkan gejala seperti di bawah ini :
  • Ayam yang terserang SNOT akan menunjukkan pengeluaran cairan air mata
  • Ayam terlihat mengantuk dengan sayapnya turun atau menggantung
  • Keluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas.
  • Ayam akan bersin-bersin dan mengguncangkan kepalanya untuk mengeluarkan cairan hidung.
  • Ayam akan mengorok dan sukar bernafas.
  • Nafsu makan turun dan pertumbuhannya menjadi lambat

    Cara Mencegah Pilek Ayam

    Untuk mencegah Pilek Ayam bisa dilakukan dengan melakukan sanitasi kandang yang baik. Usahakan agar kandang selalu terjaga kebersihannya.
    Kandang sebaiknya terkena sinar matahari langsung sehingga mengurangi kelembaban. Kandang yang lembab dan basah akan memicu serangan penyakit SNOT.
    Selain itu penting dilakukan vaksinasi Coeryza untuk mencegah penyakit SNOT. Hindarkan pula memelihara ayam dengan umur yang berbeda dalam satu kandang

    Cara Mengobati Pilek Ayam

    Ayam terserang SNOT harus segera dipisahkan dari kandang (kelompok) ayam yang sehat. Untuk mengobati ayam yang terlanjur terkena SNOT bisa dilakukan dengan obat kimia diantaranya :
    • Sulfatiasol.
    • Sulfadimetoksin.
    • Streptomisin.
    • Sulfametasin.
    • Sulfamerasin.
    • Eritromisin.
    • Vibravet (soluble powder) dengan takaran 4 gram dicampur 1 liter air minum, diberikan 4-5 hari.

      Ramuan Herbal Untuk Pilek Ayam

      Selain menggunakan obat kimia, ada beberapa peternak ayam yang menggunakan ramuan herbal untuk mengobati pilek ayam. Ramuan herbal yang dapat digunakan :

      • Tepung beras padi 150 gram.
      • Kencur 100 gram, ditumbuk halus.
      • Jahe sebanyak 25 gram atau kurang lebih 1 jari tangan, diparut.
      • Bahan tersebut digilas dengan pipisan (lumpang) hingga halus dan tercampur merata.
      • Ramuan ini dibentuk pil sebesar biji jagung, lalu dijemur hingga kering.
      • Pil disuapkan pagi dan sore hari (duniaternak)